Wednesday, January 14, 2009

Merk

Beberapa orang mempunyai pemikiran, kalau membeli barang ber-'merk' itu membeli gengsi. Pendapat itu tidak salah, bahkan saya setuju. Namun, apakah mereka hanya membeli gengsi?Tidak, selain membeli gengsi ada banyak sekali hal yang mereka beli. Mereka sebenarnya membeli kualitas, bahan, dan kenyamanan(untuk sementara hanya ini yang saya temukan).

Bahan, dengan pembelian jumlah banyak, tentunya akan mendapat barang dengan kualitas bagus dengan harga yang lebih murah. inilah yang menjadi nilai tambah barang bermerk, meskipun kualitas barang tentunya ditentukan oleh segmen pasar yang menjadi tujuan penjualan dari barang tersebut. Kalau segmen pasarnya menengah, tentu saja bahan yang dipakai tidak akan sama dengan barang yang ditujukan oleh segmen menengah keatas. Namun hati-hati saat membeli barang, sebaiknya anda juga memilih bahan yang sesuai dengan harganya. Kemungkinannya kecil untuk barang yang ditujukan untuk segmen ekonomi menengah keatas namun mereka memakai bahan yang biasa dipakai untuk kelas menengah kebawah. Hal ini akan berpengaruh pada branding yang telah mereka lakukan, merk mereka akan hancur dalam sekejap, dan tentunya mereka akan berpikir dua kali untuk melakukan ini.

Kualitas, untuk mendapatkan yang satu ini, bisa dipastikan, barang yang ada di outlet(toko) telah lolos dari QC, karena QC merupakan salah satu senjata dalam melakukan branding. Dan proses ini memerlukan biaya yang tidak sedikit. Taruhlah barang yang kita produksi pakaian, anda harus membayar gaji untuk orang yang menjaga kualitas pakaian jadi. Bukan hanya gaji untuk orang ini saja, jika ada barang yang tidak lolos seleksi(reject), berapa biaya untuk memperbaiki(jika masih dapat diperbaiki), jika tidak bisa diperbaiki, berarti barang yang lolos QC juga menanggung biaya produksi barang yang tidak lolos produksi.

Kenyamanan, karena dalam proses produksinya sudah ada standarnya (SOP=standar of procedure), maka akan dihasilkan barang yang lebih bagus. Selain itu, kenyamanan akan kita dapat, karena perusahaan memakai orang yang ahli dalam bidangnya, untuk contoh yang mudah, kita pakai kembali produksi pakaian. Perusahaan akan mempekerjakan orang yang ahli dalam mendesain pakaian, bagaimana polanya supaya nyaman dipakai oleh konsumen. Jika kita mempergunakan jasa orang yang ahli, tentunya harganya akan mahal, karena biayanya kita tanggung sendiri.

Bisa saya simpulkan, barang 'merk' mahal karena ada banyak yang kita dapatkan juga. Saya tidak memaksa anda membeli barang merk, namun saya hanya ingin anda memahami proses suatu barang. Supaya anda tidak hanya menilai suatu barang dari harga dan membandingkannya dengan harga bahan bakunya dan jika anda buat sendiri. Jika anda mampu, lakukanlah karena itu akan menghemat pengeluaran anda. Jika tidak, bisa jadi niatan anda untuk berhemat akan membuat kantong anda bolong.

Bijaksanalah dalam menentukan pilihan.

No comments: