Friday, February 5, 2010

Masalah dihadapi, resiko dihimdari(diminimalisir)

Dua penangganan yang bertolak belakang, masalah ada untuk dihadapi, sedangkan resiko perlu dihindari. Namun keduanya saling berhubungan, dan urutan yang terjadi adalah meminimalisir resiko dan selanjutnya menghadapi 'sisa' resiko setelah pengambilan keputusan.

Seperti tulisan saya sebelumnya yang membahas tentang keputusan yang kita ambil pastilah ada 'sisa' resiko yang mesti kita tanggung. Untuk mendapat hasil yang maksimal atau sesuai dengan keinginan kita, akan lebih baik jika keputusan yang kita ambil beresiko seminimal mungkin. Setelah menimbang-nimbang pilihan mana yang sesuai dengan keinginan kita dan beresiko paling kecil maka kita tentukan apa yang menjadi pilihan kita. Kita berharap keputusan itu merupakan keputusan yang terbaik, dan akan menjadi baik adanya.

Namun anda jangan bernapas lega dahulu, karena sebaik apapun keputusan yang kita ambil pastilah ada 'sisa' resikonya. Kita harus berani menghadapi masalah tersebut. Jika anda tidak siap hal yang biasa terjadi adalah menghindarinya. Yang menjadi titik perhatian setelah kita mengindar dari masalah, apakah sudah selesai? BELUM !!! Karena menghindar dari masalah sebenarnya hanya mengulur waktu, kita harus tetap menghadapinya.

Masalah yang harus dihadapi tidak semata-mata bersumber dari keputusan yang kita ambil. Tidak menutup kemungkinan berasal dari alam atau orang lain. Sebagai contoh adalah kehancuran rumah karena gempa(bencana alam) atau kebakaran karena kecerobohan anggota keluarga kita. Itu saya anggap suatu masalah, namun setelah rumah kita rusak, apakah kita harus merenung, bersedih? Boleh merenung atau bersedih karena itu ungkapan perasaan. Setelah itu, ya anda harus terus memikirkan kelanjutan hidup anda.

Yang ingin saya sampaikan, tidak mungkin anda terus menghindar dari masalah, memecahkan masalah akan membuat anda telah menyelesaikan sedikit dari total beban hidup anda. Setujukan anda?

No comments: