Thursday, January 6, 2011

Korek Api

Barang yang kecil, sepele, tapi banyak manfaatnya. Bayangkan jika tidak ada korek api, betapa susahnya ibu-ibu rumah tangga jika ingin memasak(terutama beberapa tahun yang lalu sebelum adanya kebijakan gas 3kg). Betapa susahnya juga bagi perokok( kebetulan saya juga seorang perokok).

Namun bukan itu semua yang mengelitik pikiran saya, saya kebetulan juga memiliki kertetarikan dengan green living(mungkin saya belum dapat mengaplikasikan dari hal yang kecil, karena saya perokok). Terlepas dari itu semua, saya hanya ada sebuah pemikiran yang mungkin sepele tapi mungkin akan menjadi bahan yang menarik untuk disimak. Antara keekonomisan suatu barang dan green living, dua hal yang sangat bertolak belakang.

Dari banyaknya merk korek api gas, ada salah satu merk korek api(Cri***t) yang tidak dapat diisi ulang. 'Lalu apa yang meresahkan anda jika suatu korek api tidak bisa diisi ulang, toh harga korek api gas berapa sih? Sehingga hal tersebut memancing anda untuk membahasnya'Mungkin pertanyanyaan-pertanyaan ini yang akan muncul di benak pembaca.

Mari kita lihatdari segi ekonomi, secara bisnis perusahaan itu telah dengan baik menerapkan strategi bisnisnya, dimana orang diharuskan membeli korek api jika gasnya telah habis. Perlu juga untuk para pembaca ketahui, harga korek api merk Cri***t lebih mahal dari korek api merk lain yang dapat diisi ulang. Tapi coba pembaca bayangkan, berapa plastik yang digunakan pabrik tersebut untuk berproduksi selama sebulan, dan itu juga berarti sama dengan banyaknya limbah plastik yang dihasilkan oleh konsumen korek api tersebut. Kita juga tahu bahwa plastik adalah zat yang tidak mudah terurai dan tidak ramah lingkungan.

Ya begitulah sulitnya menerapkan green living, seperti halnya lampu LED ataupun solarcell, karena harganya masih mahal, maka masih sedikit sekali orang yang memanfaatkannya, dan karena alasan ekonomis inilah yang membuat orang tidak bisa menerapkan green living. Mungkin anda juga akan bertanya dengan kebiasaan saya merokok, sementara saya belum berkomitmen untuk berhenti, namun proses untuk pengurangan konsumsi sudah saya lakukan walaupun belum signifikan. Maka dari itu saya belum berani mengajak pembaca untuk berkomitmen dengan green living :)

No comments: