Monday, January 25, 2010

Mulutmu harimaumu

Ungkapan ini akan menjadi benar, jika kita tidak berhati-hati dalam mengungkapkan sesuatu. Meski media yang saya gunakan adalah pesan singkat melalui operator seluler, namun bukankah itu juga merupakan kepanjangan dari mulut kita. Telah terjadi hal yang membuat saya menyesal atas pesan singkat kepada teman saya, karena pilihan kata yang kurang pas dan sentuhan hiperbola, hal ini berdampak atas hubungan pertemanan kami, walau permintaan maaf telah saya sampaikan, namu sedikit banyak pasti membawa dampak kepada hubungan kami.

Kejadian bermula saat meyampaikan kejadian dimana yang menjadi obyek berita adalah keluarga dari teman saya (inisial JT). Kami memang sudah lama berteman dan bercanda merupakan hal mutlak saat kita berkumpul dengan teman-teman yang lain. Namung karena ini menyangkut keluarganya, reaksi yang diterima akan lebih serius, ditambah sentuhan hiperbola. Mungkin reaksi teman saya tidak akan lebih serius jika pesan saya tidak berkaitan dengan keluarganya.

Namun hal ini jangan sampai menjadikan suatu alasan untuk pembenaran diri atas tindakan saya. Walaupun bercanda, tentunya kita harus lebih dapat membaca situasi dan selalu mawas diri. Memang nasi sudah menjadi bubur, yang dapat saya lakukan hanya meminta maaf dan belajar untuk dapat bersosialisasi dengan lebih baik lagi. Juga untuk pembaca semua, maafkan jika ada tulisan saya yang berkenan, saya akan sangat berterimakasih jika kekurangan saya disampaikan dalam komentar, karena tiada manusia yang sempurna, dan kritik mengantar kita untuk menjadi lebih baik.

No comments: