Saturday, January 2, 2010

Kapan ANAK dianggap DEWASA?

Apakah setelah si anak berusia 17 tahun? Setelah si anak mendapat KTP(dianggap dewasa oleh negara)? Setelah si anak bekerja? Setelah si anak menikah? Setelah si anak beranak pinak?

Di sini saya ingin berbagi, kenapa kita(kaum anak) sebagian besar dianggap masih belum dewasa oleh orang yang lebih tua. Seakan-akan kita tidak bisa berkembang menjadi dewasa, dan selalu melakukan kesalahan. Kesalahan itu wajar, namun akan lebih baik jika kesalahan menjadikan si anak menjadi berkembang. Secara umum, jika saya bertanya apakah anda tidak pernah salah? Baik anda yang berusia muda maupun yang sudah berumur, anda pasti akan menjawab pernah, jika anda menjawab tidak, apakah anda TUHAN? Yang sudah berumur juga pernah melakukan kesalahan, tapi mengapa orang yang lebih muda ketika melakukan kesalahan seakan-akan dunia menjadi kiamat karena kesalahan ya diperbuatnya? Kenapa jika yang melakukan kesalahan yang sudah berumur, mereka akan lebih sulit untuk meminta maaf? Apakah ego mereka lebih tinggi untuk mengakui kesalahan yang diperbuatnya? Sulitkah bagi mereka untuk menjadi gentle man?

Maafkan saya jika pembaca sudah berumur dan merasa terpojokkan dgn tulisan saya diatas. Sebenarnya saya hanya menginginkan orang bertoleransi, bisa mengerti dan memahami orang lain. Pertengkaran antara anak dan orang tua akan sesuatu hal atas kesalahan anak dapat dihindari, jika mereka dapat berkomunikasi dengan lebih baik, mereka bisa saling mengerti akan kebutuhan dan keadaan masing-masing. Apakah sulit bagi anak untuk mengerti keinginan orang tua? Apakah juga menyulitkan orang tua untuk mengerti impian si anak dengan memahami gejolak muda dari si anak?
Seperti tulisan saya tentang fase kehidupan, apakah orang tua sewaktu muda tidak pernah berbuat salah? Apakah orang tua sewaktu muda juga dipersalahkan orang tua mereka sewaktu berbuat salah dan melakukannya kepap anak2 mereka? Tidak kah lebih baik jika orang tua tidak menyalahkan/mengatur anak mereka terlalu jauh, dengan masukkan berdasar pengalaman dari orang tua saya rasa akan menjadi lebih berarti untuk si anak dalam mengambil keputusan, karena anak juga berkembang dan tentunya dapat berpikir dalam mengambil keputusan.

Angan-angan yang terlalu tinggi untuk dicapai? Hanya diperlukan komunikasi dan toleransi, beratkah hal tersebut?

1 comment:

blooges said...

yah terkadang orang tua memang memiliki sifat protektif terhadap anak karena rasa sayangnya, tentunya tidak ada orang tua yang tidak menginginkan anaknya berhasil atau berkembang, yah kita sebagai anak mungkin bisa memberikan sebuah penjelasan dan pengertian secara pelan-pelan kepada orang tua agar ada win-win solusi....

regard
www.blooges.com