Sunday, July 1, 2012

Gajah musuh semut

Bagaimanapun, korporasi besar akan selalu diuntungkan jika ada kejadian seperti petang hari ini. Di bandara Internasional soekarno hatta, dengan maskapai pernerbangan berwarna merah sebagai identitas perusahaannya telah menelantarkan banyak penumpangnya. Jadwal sesusai sewaktu saya booking(memesan) tiket adalah 15.45 wwib. Sewaktu kita check in, jadwal sudah berganti menjadi 17.30wwib. Dan sampai saya menulis artikel ini kita "HANYA" diberikam kompensasi setakar nasi putih, sepotong paha ayam dan olahan sayur .

Lalu apa yang bisa dilakukan oleh sekolompok penumpang untuk jadwal penerbangan ini(semut) untuk menuntu koporasi penerbangan warna merah ini(gajah). Sebenarnya bukan kita para penumpang saja yang dirugikan oleh keadaan ini, karyawan dengan jabatan rendah di maskapaiinipun telah menjadi korban atas kejadian ini, mereka kena amarah dari para penumpang. Yang sebetulnya menjadi tanggungjawab dari koporasi tempat mereka bekerja.

Dan jikalau kitaingin mencarikambing hitam atas kejadian ini. Akan sangat panjang antriannya. Bagaiamana pemerintah selaku pihak yang memberikan ijin usaha bisa meloloskan ijin usaha mereka jikalau manajemen perusahaannya kurang bertanggung jawab . Dan apabila rencana BUMN untuk memasukkan rating dari bandara kita , apakah ini tidak merupakan misi mencoreng muka sendiri. Bukankah akan lebih baik jikalau semua ijin dan kelsyakan maskapai penerbangan diperikss ulang untuk menghindari penumpang menjadi gelandangan di bandara.

Itikad baik dan tekad memang haru dipertahankan dan diperjuangkan untuk menjadi lebih baik. Namun koreksi diri dan bercermin nampaknya perlu dilakukan supaya bangsa tidak 'begitu' malu karena hal ini .

No comments: